Khotbah singkat tentang doa 3 prinsip doa yang paling efektif
Kita semua berharap doa-doa kita dapat didengar oleh Tuhan, tetapi sering kali Tuhan tidak menjawab doa-doa kita dan kita tidak bisa merasakan kehadiran Tuhan, kita selalu memikirkan: mengapa ini terjadi? Mengapa Tuhan tidak menjawab doa-doa kita? Bagaimana doa kita bisa sesuai dengan kehendak Tuhan? Hari ini kita akan berbicara tentang tiga prinsip doa, hanya dengan menyelesaikan tiga masalah ini maka Tuhan akan mendengarkan doa-doa kita.
- Navigasi cepat
- 1. Apakah Anda berdoa agar iman bertumbuh dewasa?
- 2. Apakah Anda berdoa untuk menjadi kesaksian bagi Tuhan?
- 3. Apakah Anda berdoa secara terbuka dan jujur kepada Tuhan
1. Apakah Anda berdoa agar iman bertumbuh dewasa?
Seringkali kita berdoa dan memohon kepada Tuhan untuk penyembuhan penyakit kita, untuk kedamaian keluarga kita, anak-anak kita mendapatkan pekerjaan yang baik dan untuk semua yang berhubungan dengan kepentingan daging. Sesungguhnya kita berdoa seperti ini hanya ingin mendapatkan berkat dari Tuhan, kita memohon kepada Tuhan agar Tuhan melakukan apa yang kita inginkan, kita tidak memperlakukan Tuhan sebagai Tuhan, Tuhan benci dengan doa yang seperti itu dan Tuhan tidak akan menjawab doa yang seperti itu.
Tuhan Yesus berkata: "Dan janganlah mencari apa yang akan engkau makan, atau apa yang akan engkau minum, dan hendaklah engkau tidak bimbang. Sebab semua hal ini dikejar oleh bangsa-bangsa di dunia: dan Bapamu tahu bahwa engkau membutuhkan hal-hal ini. Namun, carilah kerajaan Tuhan; dan semua hal ini akan ditambahkan kepadamu" (Lukas 12:29-31). Kehendak Tuhan adalah agar kita melakukan dan menjalankan firman Tuhan, di dalam firman Tuhan kita bisa mendapatkan kebenaran serta kehidupan dan dapat mencapai keselarasan dengan Tuhan yang pada akhirnya kita dapat memasuki kerajaan Tuhan. Oleh karena itu, kita seharusnya berdoa bagaimana kita harus mengalami dan menjalani Firman Tuhan dan Tuhan akan memimpin kita untuk mengalami pekerjaan-Nya, membuat kita semakin memahami kebenaran dan hidup dalam firman Tuhan. Seperti kita yang sering kali menjaga harga diri kita, status kita, harta kita, keuntungan kita dan lain-lainnya, kita selalu curang dan berbohong kepada Tuhan, kita tahu bahwa itu adalah dosa dan kita melakukannya tanpa menyadarinya, walau terkadang mulut kita tidak mengucapkan apa-apa, tetapi di dalam hati kita, kita selalu berpikir bagaimana menjaga nama kita dan kekayaan kita, status kita, bagaimana caranya agar keuntungan kita tidak mendapatkan kerugian. Di saat kita menyadari bahwa kita ingin berbohong dan menipu, kita seharusnya datang kehadapan Tuhan dan berdoa: "Tuhan! Saya melihat bahwa saya tidak bisa jujur seperti anak kecil dan tanpa disadari saya sering kali menipu dan berbohong, jika saya terus menerus seperti ini Engkau pasti akan membenci saya. Tuhan! saya benar-benar sangat membutuhkan pertolongan Engkau, semoga Engkau memimpin saya untuk menjadi orang yang jujur dan jika saya berbohong dan menipu lagi, semoga Engkau mendisiplinkan saya. Setelah kita berdoa seperti ini dan ketika kita ingin berbohong lagi demi kebaikan kita sendiri, maka Roh kudus akan mendisiplinkan kita dan dari lubuk hati kita bisa mengkhianati niat hati kita yang ingin menipu, kita memohon dengan kejujuran, kalau satu adalah satu, dua adalah dua, jika kita selalu melakukan doa seperti ini, maka tanpa kita sadari kebohongan kita akan semakin berkurang dan untuk menjadi orang yang jujur secara bertahap kita dapat memasuki realitas kebenaran, ini adalah hasil dari doa kita agar iman kita bertumbuh dewasa.
2. Apakah Anda berdoa untuk menjadi kesaksian bagi Tuhan?
Dalam kehidupan, kita terkadang mengalami banyak hal-hal yg tidak sesuai dengan gagasan kita, seperti pekerjaan yg tidak lancar, tidak ada kedamaian dalam keluarga dan bahkan mengalami bencana dan kecelakaan. Ketika hal-hal ini datang menimpa kita, sebagian besar dari kita berdoa kepada Tuhan agar Tuhan memindahkan kita dari lingkungan yang tidak menyenangkan ini, memberikan kedamaian dan sukacita kepada kita. Sama seperti kita walaupun kita telah bekerja keras demi Tuhan, bahkan kita meninggalkan rumah tangga kita, kita bekerja untuk melayani Tuhan, tetapi ketika penyakit parah datang menimpa kita, kita tidak bisa menenangkan hati kita untuk mencari kehendak Tuhan dan sanggup berdiri menjadi kesaksian untuk memuaskan Tuhan, tetapi kita berdoa kepada Tuhan meminta kesembuhan, agar kita secepatnya terlepas dari siksaan rasa sakit ini, kita tidak berdiri dalam posisi sebagai mahluk ciptaan untuk menyembah Sang Pencipta, bagaimana mungkin Tuhan akan mendengar dan menjawab doa yang seperti ini? Bagaimana seharusnya kita berdoa agar doa kita sesuai dengan kehendak Tuhan? Firman Tuhan telah menunjukkan jalan kepada kita: "Ketika engkau menghadapi kesulitan, bergegaslah berdoa kepada Tuhan: 'Ya, Tuhan! Aku ingin memuaskan-Mu, aku ingin menanggung penderitaan terakhir ini untuk memuaskan hati-Mu, dan betapa pun besarnya rintangan yang kuhadapi, aku harus tetap memuaskan-Mu. Sekalipun aku harus menyerahkan seluruh hidupku, aku harus tetap memuaskan-Mu!' Dengan tekad ini, tatkala engkau berdoa seperti ini, engkau akan dapat berdiri teguh dalam kesaksianmu" (Hanya Mengasihi Tuhan yang Berarti Sungguh-Sungguh Percaya kepada Tuhan). "Engkau terluka dalam batinmu, dan penderitaanmu telah mencapai titik tertentu, tetapi engkau tetap bersedia datang ke hadapan Tuhan dan berdoa: 'Ya, Tuhan! Aku tidak dapat meninggalkan Engkau. Walaupun ada kegelapan dalam diriku, aku ingin memuaskan-Mu; Engkau mengenal hatiku, dan aku ingin Engkau menanamkan lebih banyak kasih-Mu dalam diriku.'" (Hanya dengan Mengalami Pemurnian, Manusia Dapat Memiliki Kasih Sejati).
Oleh karena itu, ketika penderitaan datang menimpa kita, kita harus mencari kehendak Tuhan, berdoa untuk menjadi kesaksian bagi Tuhan dan untuk memuaskan Tuhan, mengasihi Tuhan dan memiliki tekad untuk memuaskan Tuhan, lebih memilih untuk membiarkan daging kita menderita namun tetap bersaksi bagi Tuhan, tidak berdoa untuk kepentingan pribadi, doa yang seperti inilah yang sesuai dengan kehendak Tuhan dan ini juga merupakan hati nurani dan akal sehat kita sebagai makhluk ciptaan. Seperti Ayub yang kehilangan semua harta dan anak-anaknya selama dia dalam pencobaan dan tubuhnya ditutupi dengan luka beracun, dia mengalami penderitaan yang luar biasa baik di dalam hatinya maupun di tubuhnya. Tetapi Ayub tidak menyalahkan atau mengeluh kepada Tuhan, mengapa Tuhan membiarkannya dalam lingkungan yang sulit seperti ini dan dia tidak memohon kepada Tuhan untuk menghilangkan semua penderitaannya, tetapi Ayub terlebih dahulu menaati dan berdoa mencari kehendak Tuhan. Kemudian, karena Ayub takut akan Tuhan, taat akan Tuhan dan beriman kepada Tuhan, dia memberikan kesaksian yang bergema kepada Tuhan, kita seharusnya meniru Ayub, di saat kita mengalami hal-hal yang tidak sesuai dengan gagasan kita, kita harus menenangkan hati kita di hadapan Tuhan dan secepatnya berdoa mencari apa kehendak Tuhan dan untuk memuaskan Tuhan kita harus berdiri teguh dalam kesaksian bagi Tuhan, ini adalah kunci untuk menerapkannya. Dengan demikian, Tuhan akan memimpin kita dan Tuhan akan memberi kepada kita kekuatan dalam iman, sehingga kita bisa melewati berbagai macam kesulitan dan kita sanggup berdiri dan menjadi kesaksian untuk Tuhan dalam ujian-ujian.
3. Apakah Anda berdoa secara terbuka dan jujur kepada Tuhan
Sering kali, kita berdoa hanya memperhatikan panjang dan pendeknya doa kita, kita menggunakan kata-kata yang bagus, bahkan kita menggunakan kata-kata yang indah untuk mengungkapkan isi hati kita, tetapi ketika kesulitan datang dan kita mengalami frustasi atau tidak ada kedamaian dalam keluarga kita, kita tidak bisa melakukan sesuai dengan firman Tuhan dan kita tidak ada keinginan untuk memuaskan kehendak Tuhan, kita akan salah paham kepada Tuhan, mengeluh kepada Tuhan, bahkan kita berpikiran negatif, mengkhianati Tuhan dan meninggalkan Tuhan. Fakta ini menunjukkan bahwa kita berdoa di hadapan Tuhan tidak dengan segenap hati kita, tetapi kita mengatakan kata-kata besar, kata-kata kosong dan kata-kata yang bagus untuk menyenangkan Tuhan, untuk mendapatkan junjungan tinggi dari orang-orang, untuk menunjukkan kepada Tuhan dan orang-orang bahwa kita sangat mengasihi Tuhan dan sangat setia kepada Tuhan, tetapi sesungguhnya di dalam hati kita penuh dengan kemunafikan dan tipuan, yang hakikatnya adalah membodohi Tuhan dan menipu Tuhan, bagaimana mungkin Tuhan bisa mendengar doa yang seperti ini? Perumpamaan Tuhan Yesus: "Dua orang pergi ke bait suci untuk berdoa; yang satu orang Farisi, dan yang lainnya pemungut cukai. Orang Farisi berdiri dan berdoa demikian dengan dirinya sendiri, 'Tuhan, aku berterima kasih, bahwa aku tidak seperti orang lain, pemeras, tidak adil, pezina, atau bahkan seperti pemungut cukai ini. Aku berpuasa dua kali seminggu, aku memberikan perpuluhan dari semua yang kumiliki.' Dan pemungut cukai itu, sambil berdiri jauh-jauh, tidak mau mengangkat matanya menatap surga, tetapi memukul dadanya, berkata, 'Tuhan, kasihanilah aku orang berdosa.' Aku berkata kepadamu, orang ini dan seisi rumahnya dibenarkan daripada yang satunya: karena setiap orang yang meninggikan dirinya akan direndahkan; dan yang merendahkan dirinya akan ditinggikan" (Lukas 18:10-14).
Perumpamaan Tuhan Yesus memberi tahu kita, bahwa Tuhan membenci doa-doa kita seperti orang-orang Farisi, hanya membual, kata-kata kosong belaka, kata-kata manis untuk menyenangkan Tuhan, dan menipu Tuhan, Tuhan lebih menyukai doa-doa kita seperti pemungut cukai yang berdoa dengan membuka hatinya dan berbicara secara terbuka kepada Tuhan, berbicara dengan kejujuran dan berbicara dengan ketulusan hati. Oleh karena itu, kunci yang paling penting dalam berdoa adalah kita bisa membuka hati kita dan berbicara secara jujur kepada Tuhan, mengatakan kekurangan kita kepada Tuhan atau memberitahu kepada Tuhan akan watak ketidaktaatan kita, kita dengan sepenuhnya membuka hati kita kepada Tuhan, dengan demikian Tuhan akan tertarik dengan doa-doa kita, jika tidak,Tuhan akan menyembunyikan diri-Nya dari kita. Tuhan Yesus berkata: "Tetapi waktunya akan tiba, sekaranglah waktunya, ketika penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran: karena Bapa mencari penyembah yang seperti itu.Tuhan adalah Roh dan mereka yang menyembah Dia harus menyembah Dia dalam roh dan kebenaran" (Yohanes 4:23-24), dan masih ada firman Tuhan mengatakan: "Standar terendah yang Tuhan tuntut dari manusia adalah bahwa mereka dapat membuka hati mereka kepada-Nya. Jika manusia memberikan hatinya yang sejati kepada Tuhan dan mengatakan yang sebenarnya ada dalam hatinya, Tuhan bersedia bekerja di dalam diri manusia. Tuhan tidak menginginkan hati manusia yang bengkok, melainkan hati yang murni dan tulus. Jika manusia tidak sungguh-sungguh menyampaikan isi hatinya kepada Tuhan, Tuhan tidak akan menjamah hati manusia, atau bekerja di dalam dirinya. Dengan demikian, hal yang paling penting dalam berdoa adalah berbicara kepada Tuhan dari dalam hatimu, memberi tahu Tuhan tentang kelemahan atau watak pemberontakmu, sepenuhnya membuka dirimu di hadapan Tuhan; hanya setelah itu, Tuhan akan tertarik pada doa-doamu, jika tidak, Tuhan akan menyembunyikan wajah-Nya darimu" (Tentang Penerapan Doa).
Dapat dilihat bahwa ketika kita berdoa, kita harus terbuka kepada Tuhan, menceritakan isi hati kita kepada Tuhan, berdoa dengan kejujuran, mengatakan yang sejujurnya kepada Tuhan tentang keadaan kita dan memberitahu kepada Tuhan apa kesulitan kita yang sesungguhnya, mencari bimbingan dari Tuhan dan Tuhan akan mendengarkan doa-doa kita. Seperti di saat kita serakah akan dunia, kita tidak bisa menenangkan diri kita di hadapan Tuhan, maka kita akan berdoa kepada Tuhan dan berkata: "Oh Tuhan! Saya merasakan bahwa saya tidak mencintai kebenaran, saya selalu memikirkan dunia yang penuh dengan keriangan dan kemegahan, bahkan saya tidak bisa menenangkan diri untuk bersekutu, berdoa dan membaca firman Tuhan, saya ingin mengkhianati daging tetapi saya tidak bisa menahannya. Oh Tuhan! Semoga roh-Mu bisa menggerakkan hatiku yang keras ini, memberikan kepadaku iman dan kekuatan agar aku bisa melawan godaan Iblis, dan bisa menenangkan hati di hadapan-Mu." Setelah berdoa seperti ini berkali-kali, maka Roh Kudus akan membimbing dan memimpin kita, membuat kita melihat dengan jelas bahwa dengan mengikuti tren dunia hanya bisa membawa kita hidup di dalam dosa dan meninggalkan Tuhan. Lebih jauh lagi, Roh Kudus pun akan menggerakkan kita dan memberi kekuatan di hati kita supaya kita mencintai kebenaran, sehingga kita benar-benar bisa mengkhianati keinginan daging, kita dapat melawan cobaan Iblis dan godaan Iblis, inilah hasil yang dicapai dengan berdoa secara terbuka kepada Tuhan. Oleh karena itu, jika kita ingin Tuhan mendengarkan doa kita, kita harus datang ke hadapan Tuhan dengan membuka hati kita dan berdoa dengan kejujuran hati, ini adalah langkah pertama yang harus kita lakukan. Tiga hal inilah yang harus kita selesaikan ketika kita berdoa, dalam kehidupan kita sehari-hari kita harus melakukannya dan memasukinya dengan menuruti prinsip-prinsip ini dan percayalah bahwa saudara dan saudari akan memperoleh hasil yang tidak terduga.
Inilah tiga masalah yang harus kita pecahkan ketika kita berdoa. Selama kita mengikuti prinsip-prinsip ini dalam kehidupan kita sehari-hari, kita percaya saudara dan saudari akan memperoleh hasil yang tidak terduga.
Hubungi kami