Bacaan Injil Hari Ini Katolik: Setelah Lebih Dari 50 Tahun, Akhirnya Aku Menyambut Kembalinya Tuhan
- Catatan Editor
-
Dia telah percaya kepada Tuhan selama lebih dari 50 tahun, dan selalu percaya bahwa Tuhan Yesus adalah satu-satunya keselamatan, dia berharap Tuhan akan datang dan membawanya ke kerajaan surga. Ketika seseorang mengatakan kepadanya bahwa Tuhan telah datang kembali dan melakukan pekerjaan baru, dia tidak dapat menerimanya, dan merasa bahwa menerima pekerjaan baru berarti mengkhianati Tuhan, apakah ini sesuai dengan fakta? Artikel berjudul "Setelah lebih dari 50 tahun, akhirnya menyambut kembalinya Tuhan" akan memberi Anda jawabannya.
Percaya Tuhan sejak kecil, dan menunggu Tuhan datang lebih dari 50 tahun
Aku seorang penganut Katolik, dan nenek moyangku telah percaya kepada Tuhan selama beberapa generasi. Ketika aku berusia lima belas atau enam belas tahun, aku juga mulai pergi ke gereja untuk melakukan misa dan menerima Perjamuan Kudus Yesus. Pada saat itu, pastor sering mengatakan kepada kami: "Tuhan Yesus, yang kita percaya, adalah satu-satunya Juruselamat. Dia disalibkan dan menebus kita. Yang harus kita lakukan adalah menjaga kesetiaan kita kepada Tuhan Yesus, dan ketika Tuhan datang kembali di akhir zaman, Dia akan membawa kita masuk kerajaan surga. Jika kita meninggalkan Tuhan di tengah jalan, itu adalah pengkhianatan terhadap Tuhan, dan kita akan dihukum dan masuk neraka." Mendengar apa yang dikatakan pastor itu, aku diam-diam bertekad untuk mempercayai Tuhan dengan sungguh-sungguh, banyak mengakui dosa dan bertobat, tetap berjalan di jalan Tuhan Yesus, dan menunggu kedatangan Tuhan kembali, sehingga dapat dibawa ke kerajaan surga oleh Tuhan.
Kemudian, aku menikah, memiliki anak, dan memiliki cucu, tetapi aku juga tidak pernah meninggalkan Tuhan. Kemudian, ketika aku pergi untuk tinggal bersama putraku di kota, di sekitar tidak ada gereja Katolik, jadi aku tetap membaca Alkitab dan berdoa di rumah. Namun, karena kebiasaan hidup yang berbeda, menantuku dan aku tidak memiliki bahasa yang sama, dan sejak suamiku meninggal, tidak ada yang bisa diajak bicara, aku merasa sangat kesepian dan sering menangis diam-diam. Saat itu aku juga menderita sakit maag yang sudah lama, sangat sakit dan menyiksa, dan jiwaku lemah. Oleh karena itu, aku sering bersujud di hadapan Tuhan dan menangis serta berdoa, "Tuhan Yesus yang maha kuasa, kapan Engkau membawaku ke kerajaan surga? Aku lemah dan tak berdaya sekarang, rohku haus dan kegelapan, dan aku tidak bisa merasakan hadirat-Mu, dan aku tidak memiliki kepercayaan diri untuk hidup. Oh Tuhan, aku tidak tahu apa kehendak-Mu, tolong tunjukkan jalan yang jelas." Aku berseru kepada Tuhan di tengah rasa sakitku, aku berdoa seperti ini selama beberapa bulan, tetapi aku masih tidak bisa merasakan kehadiran Tuhan. Rohku masih gelap dan tak berdaya, dan aku merasa seperti Tuhan telah meninggalkanku.
Ketukan pintu yang tak terduga, dan Tuhan telah datang
Suatu hari, seorang saudari bermarga Li datang ke rumahku tiba-tiba, dia berkata dengan senyum di wajahnya, "Saudari, aku mendengar bahwa Anda percaya pada Tuhan, dan aku juga percaya pada Tuhan. Aku datang ke rumah Anda hari ini dan aku ingin berkomunikasi dengan Anda tentang Tuhan." Segera setelah aku mendengar bahwa dia juga percaya pada Tuhan, seolah-olah aku telah melihat orang kepercayaan, dan aku menceritakan banyak hal dari hatiku. Aku berkata, "Saudari, aku dulu percaya pada Tuhan dan keluargaku aman dan sehat, dengan pemeliharaan dan perlindungan Tuhan, tetapi sekarang suamiku telah meninggal, menantu perempuanku meremehkan dan merendahkanku, dan aku juga membenci menantu perempuanku. Meskipun aku tampaknya bisa bersabar dengan menantuku, aku sering ingin marah dan hidup dalam keadaan berbuat dosa dan mengaku dosa, aku tidak bisa merasakan hadirat Tuhan sekarang. Jiwaku haus dan gelap, dan aku tidak bisa mengikuti jalan Tuhan. Sekarang adalah akhir zaman, dan Tuhan akan segera datang, jadi aku bertanya-tanya apakah Tuhan telah meninggalkanku, jadi apakah aku masih bisa dibawa ke kerajaan surga oleh Tuhan?"
Saudari Li menghiburku dan berkata, "Saudari, jangan merasa sedih, aku di sini hari ini untuk memberi tahu Anda kabar baik bahwa Tuhan Yesus, yang telah kita rindukan siang dan malam, telah datang kembali. Nama-Nya Tuhan Yang Mahakuasa, dan Dia telah mengungkapkan firman sejak tahun 1991, mengakhiri Zaman Kasih Karunia, membuka Zaman Kerajaan, dan telah melakukan tahap pekerjaan penghakiman yang dimulai dari rumah Tuhan. Sekarang Roh Kudus tidak lagi bekerja di gereja-gereja Zaman Kasih Karunia, tetapi telah dipindahkan ke sekelompok orang yang menerima dan mengikuti Tuhan Yang Mahakuasa. Ini adalah alasan sebenarnya dari kegelapan dan kehausan dalam roh kita! Sekarang, semua orang yang mengikuti pekerjaan Tuhan Yang Mahakuasa di akhir zaman telah menghadiri Perjamuan Anak Domba, disirami dengan air kehidupan, dan memperoleh pekerjaan Tuhan yang kudus." Setelah mendengarkan persekutuan Saudari Li, aku sangat kaget dan berpikir, "Apa? Tuhan telah kembali, yang disebut Tuhan Yang Mahakuasa, dan telah melakukan pekerjaan baru? Apakah benar atau salah? Pastor pernah berkata, kita harus menjaga kesetiaan kepada Tuhan Yesus, jika tidak, maka tidak akan dapat dibawa ke kerajaan surga oleh Tuhan, jadi aku sebaiknya lebih berhati-hati." Tetapi pada saat itu, karena menjaga wajahku, dan ketika aku melihat Saudari Li yang begitu hangat dan baik kepadaku, dan dia berbicara dengan sangat ramah, aku tidak membantahnya. Setelah berbicara lebih dari dua jam, Saudari Li pergi.
Setelah Saudari Li pergi, hatiku tidak bisa tenang dalam waktu yang lama, jadi aku segera berdoa di hadapan Tuhan: "Oh Tuhan, Engkau adalah Tuhan yang maha tahu, maha kuasa, dan adil. Apakah Engkau telah mendengar doaku? Mengutus Saudari Li untuk memberitahuku bahwa Engkau telah kembali, disebut Tuhan Yang Mahakuasa, dan telah melakukan tahap pekerjaan baru untuk menghakimi dan menghajar manusia dengan firman? Oh Tuhan, aku sangat senang ketika aku mendengar berita tentang kedatangan Engkau, tetapi aku tidak tahu apakah benar atau salah. Pastor sering berkata bahwa hanya Tuhan Yesus satu-satunya Juru selamat. Jika aku percaya kepada Tuhan Yang Mahakuasa lagi, bukankah itu pengkhianatan terhadap Engkau? Oh Tuhan, apakah Tuhan Yang Mahakuasa adalah kembalinya Tuhan Yesus, mohon Engkau mencerahkanku dan membimbingku."
Mendengarkan firman Tuhan, dan telah aku menemukan langkah kaki Anak Domba
Pada hari ketiga, Saudari Li datang ke rumahku lagi, dan dia bertanya kepadaku, "Saudari, terakhir kali aku memberi tahu Anda bahwa Tuhan telah datang sebagai manusia di akhir zaman dan datang di bumi untuk melakukan pekerjaan baru, bagaimana pendapatmu?" Aku berkata: "Ini adalah sukacita yang besar! Setelah Anda pergi, aku juga banyak memikirkannya. Persekutuan Anda memang sangat mencerahkan, tetapi aku masih sedikit khawatir, karena pastor sering memberi tahu kami bahwa karena kami percaya Tuhan, maka kami harus menjaga kesetiaan kepada Tuhan Yesus, dan berjalan di jalan Tuhan Yesus. Jika meninggalkan Tuhan Yesus di tengah jalan, akan menjadi pengkhianatan yang serius terhadap Tuhan Yesus, dan akan masuk neraka."
Kemudian Saudari Li dengan sabar bersekutu kepadaku: "Saudari, kita mengira bahwa hanya menjaga iman kepada Tuhan Yesus yang berarti kesetiaan kepada Tuhan. Jika kita tidak percaya Tuhan Yesus dan percaya kepada Tuhan Yang Mahakuasa, kita akan menganggap bahwa ini adalah pengkhianatan terhadap Tuhan Yesus. Saudari, apakah menurutmu ini sejalan dengan kehendak Tuhan? Mari kita membaca dua paragraf firman Tuhan Yang Mahakuasa, kita akan lebih memahami." Saat dia berbicara, dia membuka buku firman Tuhan dan membaca: "Pekerjaan pada zaman sekarang telah mendorong maju pekerjaan Zaman Kasih Karunia; artinya, pekerjaan di bawah seluruh rencana pengelolaan enam ribu tahun telah bergerak maju. Meskipun Zaman Kasih Karunia telah berakhir, telah ada kemajuan dalam pekerjaan Tuhan. Mengapa Kukatakan berulang kali bahwa tahap pekerjaan ini dibangun di atas Zaman Kasih Karunia dan Zaman Hukum Taurat? Karena pekerjaan pada zaman sekarang merupakan kelanjutan dari pekerjaan yang dilakukan pada Zaman Kasih Karunia, dan merupakan kelanjutan atas apa yang telah dilakukan pada Zaman Hukum Taurat. Ketiga tahap itu saling terkait erat, dengan setiap mata rantai terpaut erat dengan yang berikutnya. Mengapa Aku juga mengatakan bahwa tahap pekerjaan ini dibangun di atas pekerjaan yang telah Yesus lakukan? Seandainya tahap ini tidak dibangun di atas pekerjaan yang Yesus lakukan, penyaliban lain akan harus dilakukan di tahap ini, dan pekerjaan penebusan dari tahap sebelumnya harus dilakukan kembali. Semua ini akan menjadi tidak berarti. Jadi, ini bukan berarti bahwa pekerjaan itu sudah sepenuhnya selesai, tetapi zaman telah bergerak maju dan tingkat pekerjaan telah dinaikkan lebih tinggi dari sebelumnya. Dapat dikatakan bahwa tahap pekerjaan ini dibangun di atas dasar Zaman Hukum Taurat dan di atas batu karang pekerjaan Yesus. Pekerjaan Tuhan dibangun tahap demi tahap, dan tahap ini bukanlah sebuah awal yang baru. Hanya gabungan dari ketiga tahap pekerjaan yang dapat dianggap sebagai rencana pengelolaan enam ribu tahun……Yesus dan Aku berasal dari satu Roh. Walaupun Kami tidak terkait di dalam daging Kami, Roh Kami adalah satu; meskipun muatan dari apa yang Kami lakukan dan pekerjaan yang Kami lakukan tidak sama, Kami sama dalam esensi; daging Kami mengambil wujud yang berbeda, tetapi ini dikarenakan perubahan pada zaman dan kebutuhan yang berbeda dari pekerjaan Kami; pelayanan Kami tidak sama, jadi pekerjaan yang Kami hasilkan dan watak yang Kami ungkapkan kepada manusia pun berbeda. Itulah sebabnya apa yang manusia lihat dan pahami saat ini berbeda dengan apa yang mereka lihat dan pahami di masa lalu, yaitu karena perubahan pada zaman." "Aku juga pernah dipanggil Mesias, dan orang-orang pernah memanggil-Ku Yesus Sang Juruselamat dengan kasih dan penghormatan. Kendati demikian, saat ini Aku bukan lagi Yahweh ataupun Yesus yang dikenal orang di masa lampau itu; Aku adalah Tuhan yang datang kembali pada akhir zaman, Tuhan yang akan membawa zaman ini menuju akhir. Akulah Tuhan itu sendiri yang bangkit dari ujung bumi, sarat dengan keseluruhan watak-Ku, dan penuh dengan otoritas, hormat, serta kemuliaan."
Saudari Li melanjutkan persekutuan: "Dari firman Tuhan Yang Mahakuasa, kita dapat melihat bahwa rencana pengelolaan enam ribu tahun Tuhan diselesaikan dalam tiga tahap, yaitu Zaman Hukum Taurat, Zaman Kasih Karunia, dan Zaman Kerajaan. Di setiap zaman Tuhan melakukan rencana pekerjaan berdasarkan kebutuhan manusia dan melakukan pekerjaan yang berbeda, dan nama Tuhan berubah sesuai dengan pekerjaan-Nya. Sama seperti di Zaman Hukum Taurat, umat manusia tidak mengerti apa-apa. Pekerjaan Tuhan Yahweh terutama memimpin umat manusia yang baru lahir untuk hidup di bumi, dan mengumumkan hukum-hukum Taurat untuk dipatuhi manusia dan belajar bagaimana menyembah Tuhan. Akan tetapi, pada akhir Zaman Hukum Taurat, manusia semakin banyak berbuat dosa dan tidak dapat lagi menaati hukum-hukum Taurat, dan semua orang menghadapi bahaya dihukum mati. Tuhan Yahweh menjadi manusia dan datang ke bumi melakukan pekerjaan atas dasar pekerjaan di Zaman Hukum Taurat, Dia melakukan satu tahap pekerjaan penebusan bagi umat manusia. Mereka yang menerima pekerjaan Tuhan Yesus telah diampuni dosanya, dan tidak akan lagi dihukum mati oleh hukum-hukum Taurat. Meskipun dosa kita telah diampuni dengan percaya kepada Tuhan Yesus, sifat rusak kita belum dihapuskan. Kita masih hidup dalam situasi berbuat dosa dan kemudian mengakui dosa setiap hari, dan kita tidak dapat menuruti firman Tuhan, Kitab Suci berkata, "Jadilah engkau kudus; karena Aku kudus" (1 Petrus 1:16). Dari sini kita dapat melihat bahwa Tuhan Yesus menuntut kita untuk menjadi kudus, sehingga kita dapat masuk ke dalam kerajaan surga. Tetapi sekarang kita masih hidup dalam dosa, dan tidak dapat mencapainya sama sekali. Jika pekerjaan Tuhan hanya berhenti pada pekerjaan pengampunan dosa, kapan kita benar-benar dapat menyingkirkan kerusakan kita? Oleh karena itu, kita membutuhkan Tuhan Yesus untuk datang kembali untuk melakukan pekerjaan menghakimi dan menyucikan manusia dengan firman. Tuhan Yesus juga mengatakan bahwa Dia akan datang kembali, dan bahwa Dia akan mengungkapkan apa yang tidak kita ketahui, mengungkapkan lebih banyak kebenaran kepada kita, dan melakukan pekerjaan penghakiman yang dimulai dari rumah Tuhan, untuk menyucikan dan mengubah kita secara menyeluruh. Sekarang Tuhan Yang Mahakuasa telah melakukan tahap pekerjaan baru atas dasar pekerjaan Tuhan Yesus, dan Dia telah mengungkapkan jutaan firman, untuk menghakimi dan menyingkapkan kebenaran tentang esensi rusak manusia, membuat kita untuk memiliki pemahaman yang benar tentang sifat rusak kita sendiri dan benar-benar dapat membenci diri sendiri, dan kemudian mempraktekkan sesuai dengan firman Tuhan, sehingga watak rusak kita akan benar-benar dimurnikan dan diubah. Dari sini dapat terlihat pekerjaan tiga tahap terkait erat, setiap tahap pekerjaan lebih tinggi dari tahap pekerjaan sebelumnya, tetapi tidak peduli bagaimana pekerjaan dan nama Tuhan berubah, itu semua dilakukan oleh Tuhan yang sama, yang menggenapi: "Akulah Alfa dan Omega Yang Pertama dan Yang Terakhir, Yang Awal dan Yang Akhir" (Wahyu 22:13). Oleh karena itu, menerima pekerjaan baru Tuhan Yang Mahakuasa tidak berarti kita mengkhianati Tuhan Yesus, tetapi berarti kita telah mengikuti jejak langkah Tuhan dan memperoleh keselamatan Tuhan di akhir zaman! "
Setelah mendengarkan firman Tuhan dan persekutuan saudari, hatiku menjadi jauh lebih cerah. Ternyata pekerjaan penebusan yang dilakukan Tuhan Yesus sudah berakhir. Tuhan sudah datang ke bumi dan di atas dasar pekerjaan penebusan, Dia melakukan satu tahap pekerjaan untuk menghakimi dan menyucikan manusia, ini adalah tahap pekerjaan yang lebih tinggi. Percaya kepada Tuhan Yang Mahakuasa bukan berarti mengkhianati Tuhan Yesus, tetapi mengikuti pekerjaan Tuhan yang baru. Jadi aku berkata kepada Saudari Li, "Saudari, setelah mendengarkan firman Tuhan yang Anda baca dan persekutuan Anda, aku memiliki sedikit pemahaman di hatiku. Aku berharap Anda akan sering datang ke rumahku untuk bersekutu denganku."
Melalui persekutuan, aku yakin bahwa Tuhan Yang Mahakuasa adalah kembalinya Tuhan Yesus yang kedua kali
Setelah saudari pergi, aku berpikir dalam hati: Ada beberapa kebenaran yang dipersekutukan oleh saudari. Pekerjaan tiga tahap Tuhan semakin tinggi dari tahap ke tahap. Sekarang kita masih mengakui dosa dan bertobat, memang membutuhkan penyucian dan keselamatan dari Tuhan. Tampaknya Tuhan Yang Mahakuasa mungkin adalah kembalinya Tuhan Yesus. Tetapi bagaimanapun juga, aku telah percaya kepada Tuhan Yesus selama lebih dari 50 tahun, dan aku masih sedikit khawatir bahwa aku akan salah percaya. Untuk lebih amannya, aku pergi ke sebuah gereja dan memberitahu pastor tentang kabar kedatangan Tuhan, aku ingin menanyakan pendapatnya tentang kedatangan Tuhan kembali. Tetapi sebelum aku selesai berbicara, pendeta menyela aku dan berkata kepadaku, "Bagaimana Anda bisa mendengarkan Kilat dari Timur dan percaya kepada Tuhan Yang Mahakuasa? Itu akan menjadi pengkhianatan terhadap Tuhan Yesus, jadi bukankah Anda akan dihukum di neraka setelah kematian? Kami hanya menjaga kesetiaan kepada Tuhan Yesus, dan ketika Tuhan datang kembali, Dia akan membawa kita untuk masuk ke dalam kerajaan surga. Anda tidak boleh menerima khotbah Kilat Dari Timur." Setelah mendengar apa yang dikatakan pendeta, aku merasa sangat jijik di dalam hatiku, dan berpikir: Pastor hanya tahu berkata kepada kami agar kami tidak percaya pada Tuhan Yang Mahakuasa, tetapi tidak menyampaikan kebenaran kepada kami, tidak dapat meyakinkan orang. Jadi aku dengan sungguh-sungguh berkata kepada pastor, "Aku berpikir kita harus menyelidiki dan mencari jalan yang benar. Bagaimana jika Tuhan Yang Mahakuasa benar-benar adalah kedatangan Tuhan yang kedua kali?" Tetapi tidak peduli apa yang aku katakan, pastor tidak mau mendengarkan, dan aku tidak punya pilihan selain pergi.
Ketika aku sampai di rumah, Saudari Li juga datang. Aku menceritakan bahwa aku pergi mencari seorang pastor. Saudari Li tersenyum dan berkata, "Kita telah percaya kepada Tuhan Yesus selama bertahun-tahun, tetapi tidak dapat menerima pekerjaan baru yang telah Tuhan lakukan. Aku dapat memahaminya." Mari kita membaca firman Tuhan. Tuhan adalah kebenaran, jalan, dan hidup, dan firman-Nya dapat menyelesaikan semua kesulitan kita." Saat kami membuka buku firman Tuhan, Saudari Li meminta aku untuk membaca: "Pada setiap zaman, Tuhan akan memulai pekerjaan yang baru, dan pada setiap zaman, akan ada permulaan yang baru di antara manusia. Jika manusia hanya berpegang pada kebenaran bahwa 'Yahweh adalah Tuhan' dan 'Yesus adalah Kristus', yang merupakan kebenaran yang hanya berlaku di zamannya masing-masing, maka manusia tidak akan pernah bisa mengikuti pekerjaan Roh Kudus dan akan selamanya tidak mampu mendapatkan pekerjaan Roh Kudus. Bagaimanapun cara Tuhan bekerja, manusia mengikuti tanpa keraguan sedikit pun dan dengan saksama. Dengan cara ini, bagaimana mungkin manusia akan disingkirkan oleh Roh Kudus? Apa pun yang Tuhan lakukan, selama manusia yakin bahwa itu adalah pekerjaan Roh Kudus, dan bekerja sama dalam pekerjaan Roh Kudus tanpa keraguan sedikit pun, dan berusaha memenuhi tuntutan Tuhan, lalu bagaimana mungkin dia bisa dihukum? Pekerjaan Tuhan tidak pernah berhenti, langkah-langkah kaki-Nya tidak pernah berhenti, dan sebelum pekerjaan pengelolaan-Nya tuntas, Dia selalu sibuk dan tidak pernah berhenti."
Saudari Li kemudian bersekutu: "Firman Tuhan Yang Mahakuasa memberitahu kita bahwa pekerjaan Tuhan terus bergerak maju, Tuhan selalu baru dan tidak pernah tua, dan hanya mereka yang menerima pekerjaan baru Tuhan yang benar-benar mengikuti jejak kaki Tuhan. Ketika Tuhan Yesus datang untuk melakukan pekerjaan itu, orang-orang Farisi dengan membabi buta berpegang bahwa 'Jika tidak disebut Mesias, maka bukan Tuhan.' Mereka menyangkal dan melawan Tuhan Yesus. Mereka juga mengutuk orang-orang yang menerima Injil Tuhan sebagai orang yang murtad. Mereka tidak menerima, tetapi juga menghalangi orang percaya untuk menerima Injil Tuhan, dan akhirnya memakukan Tuhan Yesus di kayu salib. Mereka telah melanggar watak Tuhan dan menjadi orang yang menentang Tuhan. Tetapi Petrus, Yohanes dan yang lainnya, sebelum mereka mendengar kabar kedatangan Tuhan Yesus, mereka juga percaya pada Tuhan Yahweh, tetapi ketika mereka mendengar seseorang memberitakan Injil Tuhan Yesus, mereka dapat mencari dan menyelidikinya, dan dengan demikian mengikuti jejak kaki Tuhan. Mereka tidak mengkhianati Tuhan Yahweh, tetapi justru sebaliknya, ini adalah kesetiaan sejati kepada Tuhan Yahweh. Dari sini, kita dapat melihat bahwa kita tidak dapat berpegang pada konsepsi kita sendiri ketika berhadapan dengan pekerjaan baru Tuhan, dan kita harus secara aktif mencari dan menyelidiki pekerjaan baru Tuhan sehingga kita memiliki kesempatan untuk menyambut kedatangan Tuhan kembali. Di satu sisi, kita masih belum memahami tiga tahap pekerjaan Tuhan dengan jelas, jadi kita masih belum sepenuhnya yakin, tetapi inkarnasi Tuhan kali ini telah mengungkapkan semua misteri pekerjaan Tuhan. Dengan lebih banyak membaca firman Tuhan, visi tentang pekerjaan Tuhan akan menjadi lebih jelas."
Mendengar firman Tuhan Yang Mahakuasa dan persekutuan saudari, hatiku menjadi lebih cerah, dan aku berkata dengan perasaan yang dalam, "Saudari, firman Tuhan terlalu praktis. Aku menganggap bahwa menjaga jalan Tuhan berarti setia kepada Tuhan, dan aku tidak dapat menerima pekerjaan baru untuk sementara waktu. Sekarang aku mengerti bahwa hanya mengikuti jejak Anak Domba yang berarti kesetiaan sejati kepada Tuhan. Melalui beberapa persekutuan ini dan membaca firman Tuhan Yang Mahakuasa, aku telah yakin dalam hati bahwa Tuhan Yang Mahakuasa adalah Tuhan Yesus yang kembali. Sekarang aku bersedia menerima pekerjaan Tuhan Yang Mahakuasa di akhir zaman." Setelah berbicara, kami berdua tertawa bahagia dan berkata serempak, "Puji Tuhan!" Kemudian, aku banyak membaca firman Tuhan Yang Mahakuasa, "Mengenal Tiga Tahap Pekerjaan Tuhan adalah Jalan untuk Mengenal Tuhan" dan "Sudah Tahukah Engkau? Tuhan Telah Melakukan Hal yang Hebat di antara Manusia", "Juruselamat Telah Datang Kembali di atas 'Awan Putih'", dll. Dari sini, aku memahami tujuan pengelolaan dan pekerjaan Tuhan selama enam ribu tahun, bagaimana Tuhan menyelamatkan manusia, bagaimana Iblis merusak manusia, dll. Aku menjadi lebih yakin dalam hati bahwa Tuhan Yang Mahakuasa adalah kembalinya Tuhan Yesus.
Aku akhirnya telah mengikuti jejak Anak Domba, dan hatiku menikmati kemanisan
Setelah itu, aku mulai menjalani kehidupan gereja di Gereja Tuhan Yang Mahakuasa. Semua orang dapat bersikap sederhana dan terbuka satu sama lain, dan masing-masing berbagi pengalaman dan pemahaman sendiri. Ketika saudara-saudari mengalami kesulitan, kami dapat membantu satu sama lain dengan kasih. Itu membuat aku merasa seperti sebuah keluarga. Lambat laun, saat aku membaca semakin banyak firman Tuhan Yang Mahakuasa, rohku menjadi kaya, dan aku bergabung dengan barisan pemberitaan Injil, untuk memenuhi tugasku sebagai makhluk ciptaan.
Hubungi kami