Firman Tuhan Harian: Jalan Masuk ke Dalam Kehidupan | Kutipan 376 Firman Tuhan Harian: Jalan Masuk ke Dalam Kehidupan | Kutipan 376
00:00/ 00:00

Firman Tuhan Harian: Jalan Masuk ke Dalam Kehidupan | Kutipan 376

00:00
00:00

Terlepas dari seberapa banyak kebenaran yang dipahami orang, seberapa banyak tugas yang telah dilaksanakan orang, seberapa banyak yang telah dialami orang saat melaksanakan tugas-tugas tersebut, seberapa besar atau kecil tingkat pertumbuhan orang, atau jenis lingkungan semacam apa yang dihadapinya, sikap yang harus orang miliki adalah bahwa dia harus memandang kepada Tuhan dan mengandalkan Dia dalam segala sesuatu yang dia lakukan. Inilah hikmat yang terbesar. Mengapa Kukatakan bahwa inilah hikmat yang terbesar? Sekalipun seseorang telah mulai memahami banyak kebenaran, akan cukupkah itu jika dia tidak mengandalkan Tuhan? Beberapa orang, setelah memercayai Tuhan sedikit lebih lama, telah memahami sedikit kebenaran dan menjalani beberapa ujian. Mereka mungkin mendapatkan sedikit pengalaman nyata, tetapi mereka tidak tahu cara bersandar kepada Tuhan, dan mereka juga tidak memahami cara memandang kepada Tuhan dan mengandalkan Dia. Apakah orang semacam itu memiliki hikmat? Merekalah orang yang paling bodoh, dan merekalah jenis orang yang menganggap diri mereka sendiri pintar; mereka tidak takut akan Tuhan dan menjauhi kejahatan. Sebagian orang mengatakan: "Aku memahami banyak kebenaran dan memiliki kebenaran kenyataan. Tidak apa-apa hanya melakukan segala sesuatu dengan cara yang berprinsip. Aku setia kepada Tuhan, dan aku tahu bagaimana untuk dekat dengan Dia. Bukankah cukup bahwa aku mengandalkan kebenaran?" Secara doktrin, "mengandalkan kebenaran" berjalan dengan baik. Namun, ada banyak kali dan dalam banyak situasi orang tidak mengetahui apa arti kebenaran atau apa arti prinsip kebenaran. Semua orang yang memiliki pengalaman nyata mengetahui hal ini. Sebagai contoh, ketika engkau menghadapi beberapa masalah, engkau mungkin tidak tahu bagaimana kebenaran yang relevan dengan masalah ini harus diterapkan. Apa yang seharusnya kauperbuat pada saat-saat seperti ini? Sebanyak apa pun pengalaman nyata yang kaumiliki, engkau tidak dapat menerapkan kebenaran itu dalam semua situasi. Berapa tahun pun engkau telah percaya kepada Tuhan, berapa banyak pun hal yang telah kaualami, dan sebanyak apa pun pemangkasan, penanganan atau pendisiplinan yang telah kaualami, apakah engkau sumber kebenaran? Sebagian orang mengatakan: "Aku hafal semua perkataan dan bagian-bagian yang terkenal dalam buku, Firman Menampakkan Diri Dalam Rupa Manusia; Aku tidak perlu mengandalkan Tuhan atau memandang kepada Tuhan. Aku akan baik-baik saja dengan hanya mengandalkan firman Tuhan ini.” Firman yang telah kauhafalkan bersifat statis, tetapi lingkungan yang kautemui—serta keadaanmu—bersifat dinamis. Memiliki pemahaman akan kata-kata harfiah dan berbicara tentang banyak doktrin rohani tidak sama artinya dengan pemahaman akan kebenaran, apalagi bisa disamakan dengan memahami kehendak Tuhan dalam setiap situasi. Jadi, ada pelajaran yang sangat penting untuk diketahui di sini: itu adalah bahwa manusia perlu memandang kepada Tuhan dalam segala hal, dan bahwa dengan melakukannya, mereka dapat mencapai kepercayaan kepada Tuhan. Dengan mengandalkan Tuhan barulah manusia akan memiliki jalan untuk diikuti. Jika tidak, engkau bisa melakukan sesuatu dengan benar dan sesuai dengan prinsip kebenaran, tetapi apabila engkau tidak mengandalkan Tuhan, tindakanmu hanyalah perbuatan manusia, dan hal itu tidak akan memuaskan Tuhan. Karena orang memiliki pemahaman yang sangat dangkal tentang kebenaran, mereka cenderung mengikuti aturan dan berpegang teguh pada huruf-huruf yang tertulis dan doktrin dengan menggunakan kebenaran yang sama ketika menghadapi berbagai situasi yang berbeda. Ada kemungkinan bahwa mereka dapat menyelesaikan banyak persoalan secara umum sesuai dengan prinsip kebenaran, tetapi bimbingan Tuhan tidak dapat dilihat dalam hal ini, juga tidak terlihat pekerjaan Roh Kudus di sana. Ada masalah yang serius di sini, yakni bahwa orang melakukan banyak hal dengan mengandalkan pada pengalaman mereka dan pada aturan-aturan yang telah mereka pahami, serta pada imajinasi manusia tertentu. Mereka nyaris tidak mampu mencapai hasil terbaik, yang terjadi melalui pemahaman akan kehendak Tuhan secara jelas dengan memandang kepada Tuhan dan berdoa kepada-Nya, dan kemudian mengandalkan pekerjaan dan bimbingan Tuhan. Karena alasan ini, Kukatakan bahwa hikmat yang terbesar adalah memandang kepada Tuhan dan mengandalkan Dia dalam segala hal.

—Firman, Vol. 3, Pembicaraan Kristus Akhir Zaman, “Kepercayaan kepada Tuhan Harus Dimulai dengan Memahami yang Sebenarnya Mengenai Tren Jahat Dunia”

Hubungi kami

Apakah Anda ingin bebas dari penderitaan karena terikat oleh dosa? Bergabunglah dengan grup belajar kami sekarang.Membantu Anda menemukan jalan.