20 Tahun Kemudian, Akhirnya Aku Mengikuti Jejak Tuhan yang Kembali
Aku dibesarkan dalam keluarga Katolik. Ketika aku masih kecil, aku menjalani kehidupan iman yang taat bersama dengan orang tuaku, menikmati kasih karunia Tuhan yang melimpah dan secara aktif mengambil bagian dalam pertemuan gereja. Saat itu, pastor sering berkata, "Tuhan akan datang kembali di akhir zaman, jadi kita harus menunggu. Kita tidak boleh meninggalkan Tuhan, karena jika kita menerima agama lain, maka itu adalah pengkhianatan terhadap Tuhan dan dosa yang tak terampuni." Aku mengingat kata-kata pastor dalam hati dan membuat tekad untuk mengikuti Tuhan sepanjang hidupku, dan tidak pernah mengkhianati-Nya.
Gereja Menjadi Sunyi dan Aku Kehilangan Jalanku
Namun, kemudian, aku merasa gereja secara bertahap kehilangan berkat Tuhan dan khotbah-khotbah yang diberikan oleh pastor menjadi kering dan membosankan. Di setiap pertemuan, pastor akan memberitakan Injil Yohanes atau Injil Matius, yang sama sekali tidak dapat menyelesaikan masalah orang percaya. Iman saudara-saudari menjadi dingin, semangat mereka menjadi lemah, tidak ada yang menunjukkan banyak antusiasme selama Misa dan jumlah orang yang menghadiri pertemuan gereja semakin sedikit. Gereja juga mendirikan pabrik dan memerintahkan orang percaya untuk menjadi pemegang saham, sehingga gereja yang menyembah Tuhan menjadi seperti perusahaan bisnis sekuler. Yang lebih mengejutkan aku adalah bahwa, dalam perjuangannya untuk memenangkan posisi uskup, pastor kami memerintah adik laki-lakinya untuk menculik pastor lain dan memotong telinganya, sehingga mengubah pastor lain menjadi cacat yang tidak dapat mengambil alih jabatan uskup. Setelah kasus ini terungkap, pastor dan adiknya ditangkap dan dimasukkan ke dalam penjara. … aku menemukan rangkaian peristiwa ini yang tak terbayangkan: Bagaimana gereja kita bisa menjadi begitu rusak dan gelap? Apakah Tuhan masih bersama di gereja ini? Aku merasa sangat sedih dan kehilangan.
Berpegang teguh pada Gagasanku, dan Keselamatan Tuhan Melewatiku
Pada tahun 1998, aku bertemu dengan Saudari Guo yang sedang mengkhotbahkan pekerjaan Tuhan Yang Mahakuasa di akhir zaman. Dia bersekutu denganku, dan mengatakan, "Kita sekarang berada di akhir zaman dan Tuhan Yesus telah kembali sebagai Tuhan Yang Mahakuasa yang berinkarnasi. Tuhan Yang Mahakuasa telah mengakhiri Zaman Kasih Karunia dan telah mengantar Zaman Kerajaan. Dia mengungkapkan kebenaran dan melakukan pekerjaan penghakiman yang dimulai di rumah Tuhan. Dengan mengikuti pekerjaan Tuhan di akhir zaman, kita mengikuti jejak Anak Domba dan kemudian kita dapat mencapai keselamatan Tuhan di akhir zaman. Tuhan sekarang sedang melakukan pekerjaan baru dan pekerjaan Roh Kudus telah bergeser. Dunia keagamaan telah lama kehilangan pekerjaan Roh Kudus, para pendeta tidak memiliki apa-apa untuk dikhotbahkan, iman orang percaya telah menjadi dingin dan semakin banyak kejahatan yang terjadi. Gereja telah menjadi sunyi sepi dan kita harus seperti gadis-gadis yang bijaksana dan bersungguh-sungguh untuk mendengarkan suara Tuhan, keluar dari kota besar Babel, mencari gereja yang memiliki pekerjaan Roh Kudus, dan mencari serta menyelidiki jalan yang benar. Ini adalah satu-satunya hal yang benar untuk dilakukan."
Saat aku mendengarkan persekutuan Saudari Guo, aku berpikir betapa masuk akalnya kedengarannya. Gereja menjadi sunyi sepi, roh kami kering, dan kami tidak dapat lagi merasakan hadirat Tuhan—kami harus meninggalkan gereja dan mencari gereja yang memiliki pekerjaan Roh Kudus. Tetapi kemudian aku memikirkan apa yang dikatakan pastor itu, bahwa jika kita meninggalkan agama Katolik dan menyelidiki gereja lain, maka kita akan mengkhianati Tuhan dan melakukan dosa yang tidak dapat diampuni, jadi aku merasa takut. Setelah itu, Saudari Guo datang kepada aku tiga kali, tetapi aku menolaknya dengan sopan setiap kali. Setelah itu, Saudari Guo pergi ke tempat lain untuk mengkhotbahkan Injil dan aku tidak pernah melihatnya lagi. Selama tahun-tahun berikutnya, situasi di gerejaku memburuk dari tahun ke tahun dan ada semakin banyak contoh kejahatan. Para pastor masih tidak memiliki apa-apa untuk dikhotbahkan, dan ketika mereka merebut posisi, mereka terlibat dalam perselisihan dan kecemburuan, membentuk kelompok-kelompok ekslusif dan saling menyerang, dan beberapa orang percaya bahkan meninggalkan gereja dan pergi untuk berkonsentrasi pada pekerjaan. Menghadapi peristiwa-peristiwa ini, aku merasa sedih dan tidak berdaya, dan aku berhenti menghadiri pertemuan di gereja, dan sebaiknya aku mempertahankan agamaku dan hanya membaca Alkitab di rumah.
Situasi di Luar Negeri Tidak Berbeda—Di Manakah Tuhan?
Pada Juli 2013, aku pindah ke Korea Selatan untuk membantu putriku menjaga anaknya. Di waktu luang, aku berpikir bahwa aku harus menemukan gereja sehingga aku dapat menjalani kehidupan gereja, dan aku berpikir bahwa mungkin keadaan gereja-gereja Katolik di Korea Selatan akan lebih baik daripada di Cina. Namun, beberapa waktu kemudian, aku menemukan bahwa Misa di Korea Selatan hanya mengikuti upacara keagamaan dan tidak lebih dari itu. Suatu kali, setelah Misa selesai, aku melihat banyak hal ditata di halaman: Ada berbagai macam produk komersial, produk rias dan produk kesehatan, dan para biarawati menjajakan barang dagangan mereka kepada orang-orang percaya dan terlihat sangat tidak senang jika seseorang tidak membeli apa pun. Dihadapkan dengan pemandangan ini, aku tidak bisa tidak memikirkan periode akhir dari Zaman Hukum Taurat ketika bait menjadi tempat perdagangan sapi, domba, dan merpati; aku menghela napas dalam-dalam, dan berpikir: aku tidak pernah menyangka gereja-gereja Katolik di luar negeri juga seperti ini. Ini bukan tempat untuk menyembah Tuhan tetapi hanya menjadi tempat perdagangan! Apa perbedaan antara bait ini dan bait di periode akhir dari Zaman Hukum Taurat? Ke mana Tuhan pergi? Oh, karena aku tidak bisa merasakan kehadiran Tuhan dalam agama Katolik, apa gunanya melanjutkannya? Memikirkan hal ini, aku menyadari bahwa aku lebih baik melihat gereja-gereja lain, tetapi ketika aku memikirkan apa yang dikatakan pastor sebelumnya, bahwa berpindah ke denominasi lain adalah pengkhianatan terhadap Tuhan, aku membuang gagasan itu.
Selama hari-hari berikutnya, setiap kali aku melihat gambar Tuhan Yesus di dindingku, aku merasakan kesedihan yang tak terlukiskan. Aku tidak bisa memahaminya: Apa yang salah dengan dunia keagamaan? Apakah Tuhan benar-benar meninggalkannya? Tapi kemana Tuhan pergi? Aku merasa sangat kehilangan dan tidak berdaya serta sangat sedih. Dan setiap hari aku berdoa kepada Tuhan: "Ya Tuhan, di mana Engkau? ..."
Aku Menemukan Kasih Tuhan Lagi
Pada malam Festival Musim Semi 2017, aku bertemu Saudari Huang, dan aku menceritakan semua pengalamanku tentang Katolik selama tahun-tahun sebelumnya. Setelah mendengarkan aku, dia mengundangku ke gerejanya. Sampai di sana, aku melihat bahwa semua saudara dan saudari yang menyambut aku semuanya adalah orang-orang yang jujur dan sopan yang antusias dan tulus, dan aku merasa mereka ramah.
Kemudian, salah satu saudara bersaksi kepadaku bahwa Kristus di akhir zaman, Tuhan Yang Mahakuasa, telah berinkarnasi dan datang ke Tiongkok, dan sedang melakukan pekerjaan penghakiman yang dimulai di rumah Tuhan. Ketika aku mendengar ini, aku tiba-tiba teringat bahwa Saudari Guo juga telah mengkhotbahkan pekerjaan Tuhan Yang Mahakuasa di akhir zaman kepadaku lebih dari 20 tahun sebelumnya. Saat itu, aku menolak untuk menyelidikinya karena aku takut melakukan kemurtadan. Sekarang, aku telah mendengar tentang cara ini lagi, dan aku bertanya-tanya: Apakah kehendak baik Tuhan di baliknya? Apakah Tuhan mendengar doaku? Aku merasakan kegembiraan di hatiku, bercampur dengan keraguan dan rasa ingin tahu. Kemudian saudara dan saudari memutarkan "Asal Usul dan Perkembangan Gereja Tuhan Yang Mahakuasa" dan video musik lagu pujian firman Tuhan "Tuhan Telah Bawa Kemuliaan-Nya ke Timur" untukku, dan aku sangat terharu saat menontonnya.
Setelah itu, saudari itu memberikan persekutuan, dengan mengatakan, "Tuhan sekarang telah berinkarnasi di Cina dan Dia telah membawa kemuliaan-Nya dari Israel ke Timur. Dia mengungkapkan kebenaran dan melakukan pekerjaan penghakiman yang dimulai di rumah Tuhan untuk menyelamatkan manusia sepenuhnya dari ikatan dosa dan memungkinkan kita memasuki tempat tujuan indah yang telah Tuhan siapkan bagi kita." Mereka juga memberikan persekutuan tentang akar kebobrokan dan kegelapan dalam dunia agama, terutama karena para pendeta dan penatua tidak menjalankan firman Tuhan, tidak mengikuti ajaran Tuhan dan tidak memimpin umat beriman untuk menyembah Tuhan. Sebaliknya, mereka meninggikan dan menyaksikan diri mereka sendiri dan mereka bekerja untuk mempertahankan posisi dan mata pencaharian mereka sendiri, dan dengan demikian mereka dibenci dan ditolak oleh Tuhan. Alasan lain adalah bahwa Tuhan telah memulai pekerjaan baru, dan pekerjaan Roh Kudus telah meninggalkan gereja-gereja di Zaman Kasih Karunia dan mulai mendukung pekerjaan baru Tuhan. Itulah sebabnya semua denominasi dalam dunia keagamaan telah kehilangan pekerjaan Roh Kudus dan jatuh ke dalam kegelapan.
Setelah mendengarkan persekutuan saudara dan saudari, aku mengingat semua kejahatan dan pemandangan menyedihkan yang aku saksikan dalam dunia keagamaan selama beberapa tahun terakhir dan aku merasakan gelombang emosi. Aku merasa bahwa persekutuan mereka sepenuhnya sesuai dengan fakta dan sangat bermanfaat bagiku. Dan aku merasa bahwa kedatanganku ke gereja ini benar-benar atas tuntunan Tuhan.
Gagasan yang aku pegang adalah keliru
Aku terus menyelidiki dengan cara ini dan aku memberi tahu saudara-saudari tentang masalah yang selalu membingungkanku, sehingga kami dapat mencari jawabannya bersama-sama. Aku berkata, "Pastor sering memperingatkan kami bahwa jika kami meninggalkan Katolik dan menerima denominasi lain, maka kami melakukan kemurtadan, mengkhianati Tuhan dan melakukan dosa yang tak terampuni. Jadi meskipun aku telah mendengar selama beberapa tahun terakhir ini bahwa Tuhan telah kembali untuk melakukan pekerjaan penghakiman-Nya, aku tidak pernah berani mencari atau menyelidikinya. Jadi aku hanya ingin mencari bersama jawaban atas pertanyaan ini: Apakah meninggalkan agama Katolik berarti melakukan kemurtadan? Aku selalu bingung dengan masalah ini, jadi aku ingin kalian bersekutu denganku tentang hal itu."
Salah satu saudari kemudian memberiku persekutuan dan berkata, "Saudari, hanya dengan mencari kebenaran kita akan dapat memahami secara menyeluruh masalah apakah kita mengkhianati Tuhan Yesus atau tidak dengan mencari dan menyelidiki gereja-gereja lain. Jika kita berpikir kembali ke Zaman Hukum Taurat, semua orang Israel percaya kepada Yahweh, mereka menyembah Dia di bait suci dan mereka memelihara hari Sabat. Tetapi ketika Tuhan Yesus datang, Dia tidak bekerja di bait suci, tetapi berkeliling dan memberikan khotbah di pantai, di pegunungan dan di banyak desa, dan Dia menyembuhkan orang sakit dan mengusir setan dan menyuruh manusia untuk mengaku dan bertobat dari dosa-dosa mereka. Adapun mereka yang mendengar Tuhan berbicara dan melihat Dia bekerja, yang meninggalkan bait suci dan mengikuti Dia, seperti Petrus, Yohanes dan Matius, dapatkah mereka dikatakan menerima denominasi lain? Mungkinkah mereka dikatakan telah murtad dan mengkhianati Yehweh? Tuhan Yesus dan Yahweh adalah satu Tuhan, jadi dengan menerima pekerjaan Tuhan Yesus, mereka tidak hanya tidak mengkhianati Tuhan, tetapi mereka mengikuti jejak Tuhan. Sebaliknya, orang-orang Farisi dan orang-orang Yahudi yang dengan keras kepala berpegang teguh pada cara lama di bait suci, yang mendengar Tuhan Yesus berbicara dan melihat Dia bekerja tetapi yang berpegang teguh pada gagasan mereka dan menolak untuk menerima jalan Tuhan, mereka adalah orang-orang yang benar-benar memberontak dan melawan Tuhan, dan dengan demikian mereka dibenci, ditolak dan dikutuk oleh Tuhan. Demikian pula, dihadapkan dengan kedatangan kembali Tuhan di akhir zaman, kita telah meninggalkan denominasi kita sendiri dan datang untuk menyambut Tuhan. Apakah ini berarti kita mengkhianati Tuhan? Firman Tuhan mengungkapkan hal ini dengan sangat jelas.
Tuhan Yang Mahakuasa berkata, 'Ada beberapa agama besar di dunia, dan masing-masing memiliki pemuka, atau pemimpinnya sendiri, dan para pengikutnya tersebar di berbagai negara dan wilayah di seluruh dunia; hampir setiap negara, baik besar maupun kecil, memiliki berbagai agama di dalamnya. Namun, sebanyak apa pun agama di dunia, semua orang di alam semesta pada akhirnya akan berada di bawah tuntunan satu Tuhan, dan keberadaan mereka tidak dituntun oleh pemuka atau pemimpin agama. Ini berarti, umat manusia tidak dituntun oleh pemuka atau pemimpin agama tertentu; sebaliknya, seluruh umat manusia dipimpin oleh Sang Pencipta, yang menciptakan langit dan bumi dan segala isinya, dan juga yang menciptakan umat manusia—ini adalah fakta. Meskipun dunia memiliki beberapa agama besar, sebesar apa pun agamaitu, semuanya berada di bawah kekuasaan Sang Pencipta, dan tidak satu pun dapat melampaui cakupan kekuasaan ini. Perkembangan manusia, perubahan masyarakat, perkembangan ilmu pengetahuan alam—masing-masing tak terpisahkan dari pengaturan Sang Pencipta, dan pekerjaan ini bukan sesuatu yang dapat dilakukan oleh pemimpin agama tertentu. Seorang pemimpin agama hanyalah pemimpin agama tertentu, dan tidak dapat merepresentasikan Tuhan, mereka juga tidak dapat merepresentasikan Dia yang yang menciptakan langit dan bumi dan segala isinya. Seorang pemimpin agama dapat memimpin semua orang yang berada dalam agama itu, tetapi tidak dapat memerintah semua makhluk ciptaan di kolong langit—ini adalah fakta yang diakui secara universal.'
Dengan membaca firman Tuhan, kita menyadari bahwa tidak peduli berapa banyak denominasi yang ada di bumi, mereka semua ada di bawah kedaulatan satu Tuhan. Dengan melihat sejarah dengan cermat, kita menjadi sadar bahwa ketika Tuhan Yesus menyelesaikan karya penebusan-Nya, semua umat beriman pada waktu itu memanggil Tuhan Yesus Kristus dan membaca Alkitab yang sama—tidak ada perbedaan denominasi. Baru setelah itu para pemimpin mulai memimpin orang-orang percaya ke dalam kelompok yang berbeda karena mereka masing-masing memiliki interpretasi yang berbeda tentang Alkitab, dan karena mereka semua merasa bahwa pemahaman mereka sendiri tentang Alkitab adalah pemahaman yang benar dan tidak ada yang akan tunduk satu sama lain. Dengan demikian, mereka membentuk semua denominasi yang kita lihat sekarang. Bahkan, apakah itu Katolik, Gereja Ortodoks Timur atau Protestan, mereka semua percaya pada Tuhan Yesus dan percaya pada satu Tuhan. Tidak peduli berapa banyak denominasi yang ada di bumi atau seberapa kuat dan berpengaruh sebuah denominasi, tidak ada yang dapat melampaui otoritas Tuhan, dan pada akhirnya semua denominasi harus bersatu di bawah kekuasaan Tuhan. Seperti yang dinubuatkan Alkitab: 'Dan akan terjadi pada akhir zaman, bahwa gunung rumah Yahweh akan ditegakkan di puncak gunung-gunung, dan akan ditinggikan di atas bukit-bukit; Semua bangsa akan datang berbondong-bondong ke sana' (Yesaya 2:2). 'Barang siapa memiliki telinga, hendaklah dia mendengarkan apa yang diucapkan Roh kepada gereja-gereja' (Wahyu 2:7). Nubuat-nubuat ini menyatakan dengan sangat jelas bahwa Tuhan akan berbicara kepada gereja- gereja di akhir zaman, bukan hanya kepada satu denominasi, dan pada akhirnya semua orang akan berbondong-bondong ke gunung Tuhan dan kembali ke hadapan takhta-Nya. Sekarang, Tuhan Yesus telah kembali sebagai manusia dan mengambil nama Tuhan Yang Mahakuasa dan, di atas dasar pekerjaan Zaman Kasih Karunia, Dia mengungkapkan kebenaran, melakukan pekerjaan menghakimi dan menyucikan manusia dan menggunakan firman-Nya untuk menyelamatkan umat manusia. Semua yang adalah domba Tuhan di antara semua agama, semua denominasi, semua bangsa dan semua ras, ketika mereka mendengar firman-Nya, mereka dapat mengkonfirmasi dari lubuk hati mereka bahwa ini adalah suara Tuhan, dan satu persatu mereka kembali ke hadapan Tuhan. Dengan menerima pekerjaan Tuhan di akhir zaman, kita tidak melakukan kemurtadan atau mengkhianati Tuhan Yesus. Sebaliknya, kita mengikuti jejak Anak Domba dan disirami oleh air kehidupan, dan kita mencapai keselamatan Tuhan di akhir zaman."
Setelah mendengarkan persekutuan saudari itu, aku mengerti. Tidak peduli apa denominasi kita, kita semua percaya pada satu Tuhan dan kita semua menerima bimbingan dari satu Tuhan, dan kita semua akan kembali kepada-Nya pada akhirnya. Hari ini, semua denominasi di seluruh dunia keagamaan telah menjadi sunyi, mereka tanpa pekerjaan Roh Kudus, dan mereka tidak dapat memperoleh suplai kehidupan. Jika aku masih tinggal dalam agama, bukankah aku akan kehilangan keselamatan Tuhan? Aku memikirkan bagaimana selama bertahun-tahun aku telah terbelenggu oleh gagasan yang salah bahwa meninggalkan agama Katolik adalah kemurtadan dan itu mengkhianati Tuhan, dan tentang bagaimana aku telah mendengar Injil Tuhan di akhir zaman tetapi tidak menyelidikinya, dan telah menolaknya. Aku telah berpegang teguh pada gagasan itu sampai semangatku benar-benar layu. Gagasan ini benar-benar telah menyebabkan banyak kerugian bagiku!
Aku Memahami Tiga Tahap Pekerjaan Tuhan dan Menyambut Kembalinya Tuhan
Saudari itu melanjutkan persekutuannya, dengan mengatakan, "Pada waktu itu, Tuhan Yesus melakukan pekerjaan penebusan-Nya di atas dasar pekerjaan hukum Taurat Yahweh. Sekarang, Tuhan Yang Mahakuasa sedang melakukan pekerjaan penghakiman dan pemurnian di atas dasar penebusan Tuhan Yesus, dan meskipun nama Yahweh, Yesus dan Tuhan Yang Mahakuasa berbeda dan pekerjaannya juga berbeda, tetapi memiliki sumber yang sama, dan semuanya adalah satu Tuhan. Sekarang mari kita membaca beberapa bagian dari firman Tuhan Yang Mahakuasa, dan kemudian kita akan mengerti lebih baik.
Tuhan Yang Mahakuasa berfirman, 'Pekerjaan mengelola umat manusia dibagi dalam tiga tahap, yang berarti bahwa pekerjaan menyelamatkan manusia dibagi dalam tiga tahap. Ketiga tahap ini tidak mencakup pekerjaan menciptakan dunia, tetapi merupakan tiga tahap pekerjaan pada Zaman Hukum Taurat, Zaman Kasih Karunia, dan Zaman Kerajaan.' 'Mulai dari pekerjaan Yahweh hingga pekerjaan Yesus, dan dari pekerjaan Yesus sampai pekerjaan tahap sekarang ini, tiga tahap ini mencakup urutan berkelanjutan dari keseluruhan pengelolaan Tuhan, dan semuanya merupakan pekerjaan satu Roh. Sejak penciptaan dunia, Tuhan selalu bekerja mengelola umat manusia. Dialah Yang Awal dan Yang Akhir, Yang Pertama dan Yang Terakhir, dan Dialah Pribadi yang memulai dan mengakhiri suatu zaman. Ketiga tahap pekerjaan tersebut, di zaman yang berbeda dan lokasi yang berbeda, tidak salah lagi merupakan pekerjaan dari satu Roh. Semua orang yang memisahkan ketiga tahap ini bertentangan dengan Tuhan. Sekarang, engkau harus memahami bahwa semua pekerjaan dari tahap pertama hingga hari ini adalah pekerjaan dari satu Tuhan, pekerjaan dari satu Roh. Tentang hal ini, tentu tidak ada keraguan.'"
Setelah membaca firman Tuhan, seorang saudari memberiku persekutuan, berkata, "Saudari, kita dapat melihat dari firman Tuhan bahwa rencana pengelolaan Tuhan dibagi menjadi tiga tahap: Zaman Hukum Taurat Perjanjian Lama, Zaman Kasih Karunia Perjanjian Baru dan Zaman Kerajaan saat ini. Meskipun nama Tuhan berbeda, Dia bekerja di tempat yang berbeda dan isi pekerjaan-Nya berbeda, semuanya benar-benar pekerjaan yang dilakukan oleh satu Tuhan. Seperti Zaman Hukum Taurat Perjanjian Lama, misalnya, Yahweh menyatakan hukum dan perintah untuk membimbing kehidupan umat manusia yang baru lahir di bumi, dan dengan mematuhi hukum-hukum Taurat, manusia menerima kasih karunia dan berkat Tuhan, dan dengan melanggar hukum-hukum Taurat, manusia akan dikutuk dan dihukum. Tetapi ketika manusia menjadi semakin rusak dan semakin berdosa, tidak mungkin mereka dapat menaati hukum-hukum Taurat dan mereka semua menghadapi bahaya dihukum mati karena melanggar hukum-hukum Taurat. Oleh karena itu, sesuai dengan kebutuhan umat manusia yang rusak, Tuhan berinkarnasi dan memulai Zaman Kasih Karunia. Dia mengungkapkan watak kasih dan belas kasihan-Nya, dan akhirnya disalibkan untuk menebus dosa umat manusia. Dia menebus manusia dari cengkeraman Iblis dan setelah itu, dengan berdoa kepada Tuhan Yesus, dosa-dosa manusia diampuni dan manusia dapat menikmati limpahan kasih karunia dari Tuhan. Setelah Tuhan Yesus menebus umat manusia, Dia menanggung dosa-dosa kita ke atas diri-Nya, tetapi kita telah dirusak terlalu dalam oleh Iblis dan sifat dosa kita tetap berakar dalam di dalam diri kita. Oleh karena itu, kita masih mampu untuk sering berbuat dosa. Ketika suatu hal melanggar kepentingan kita sendiri, misalnya, kita dapat saling melawan, berbohong dan menipu; ketika seseorang melakukan sesuatu yang bertentangan dengan keinginan kita, kita bisa merendahkan mereka dan kehilangan kesabaran dan menceramahi mereka; ketika sesuatu yang buruk terjadi di rumah, kita dapat salah memahami Tuhan dan menyalahkan-Nya, dan bahkan mengkhianati-Nya, dan seterusnya. Kita tidak dapat menjalankan ajaran Tuhan, kita hidup terikat oleh dosa dan tidak dapat membebaskan diri kita sendiri, dan kita belum dapat masuk ke dalam kerajaan Tuhan. Oleh karena itu, sesuai dengan kebutuhan umat manusia yang rusak, Tuhan telah kembali dalam daging inkarnasi di akhir zaman dengan nama Tuhan Yang Mahakuasa untuk memulai Zaman Kerajaan, mengungkapkan kebenaran, melakukan pekerjaan menghakimi, menyucikan dan menyelamatkan manusia, mengungkapkan firman-Nya untuk menghakimi dan mengungkap sifat manusia yang rusak, menunjukkan kepada manusia cara agar watak mereka diubah dan dimurnikan, dan untuk memberi tahu manusia apa kehendak Tuhan dan bagaimana kita harus menerapkannya. Dengan menerapkan sesuai dengan firman Tuhan, watak rusak kita secara bertahap disucikan, dan pada akhirnya, kita akan diperoleh oleh Tuhan dan akan menjadi manusia yang berkenan di hati-Nya.
Dari sini, kita dapat melihat bahwa tiga tahap pekerjaan Tuhan saling melengkapi, dengan masing-masing tahap lebih tinggi dan lebih mendalam dari tahap sebelumnya. Tujuan dari tiga tahap pekerjaan ini adalah untuk mengalahkan Iblis dan menyelamatkan seluruh umat manusia. Ketiga tahap pekerjaan ini adalah semua pekerjaan pengelolaan Tuhan atas umat manusia, dan jika kita tidak meninggalkan denominasi kita dan menerima penghakiman Tuhan di akhir zaman, lalu bagaimana kita akan menyingkirkan sifat dosa kita? Dan bagaimana kita bisa masuk ke dalam kerajaan Tuhan? Hanya dengan menerima pekerjaan penghakiman Tuhan di akhir zaman, kita dapat dimurnikan dan mencapai keselamatan sejati. Sebagaimana firman Tuhan Yang Mahakuasa katakan: 'Setiap tahap pekerjaan Tuhan berlangsung lebih dalam daripada tahap yang sebelumnya, dan di setiap tahap, tuntutannya bagi manusia menjadi lebih mendalam daripada tahap yang sebelumnya, dan dengan demikian, seluruh pengelolaan Tuhan secara bertahap terbentuk. Justru karena tuntutan bagi manusia semakin lebih tinggi maka watak manusia pun menjadi lebih dekat kepada standar yang dituntut Tuhan, dan baru setelah itulah seluruh umat manusia secara berangsur-angsur menjauh dari pengaruh Iblis sampai, saat pekerjaan Tuhan selesai dan tuntas, seluruh umat manusia akan diselamatkan dari pengaruh Iblis.'"
Setelah mendengar firman Tuhan dan melalui persekutuan saudari itu, aku akhirnya mengerti bahwa, untuk menyelamatkan manusia, Tuhan telah membayar harga yang sangat mahal, Dia melakukan tiga tahap pekerjaan, dan setiap tahap dilakukan untuk membimbing manusia dan menyelamatkan manusia— ini mengguncang hatiku! Kebenaran dan misteri ini tak dapat diucapkan oleh manusia mana pun. Hanya Tuhan sendiri yang dapat mengungkapkan hal-hal seperti itu! Aku memikirkan kata-kata yang Yesus katakan dalam Alkitab: "Ada banyak hal lain yang bisa Kukatakan kepadamu, tetapi engkau tidak bisa menerima semuanya itu saat ini. Namun, ketika Dia, Roh Kebenaran itu, datang, Dia akan menuntun engkau sekalian ke dalam seluruh kebenaran: karena Dia tidak akan berbicara tentang diri-Nya sendiri; tetapi Dia akan menyampaikan segala sesuatu yang telah didengar-Nya: dan Dia akan menunjukkan hal-hal yang akan datang kepadamu" (Yohanes 16:12-13). Kebenaran yang diungkapkan oleh Tuhan Yang Mahakuasa telah mengungkapkan misteri rencana pengelolaan Tuhan, dan ini memang ucapan dan suara dari Roh kebenaran! Memikirkan hal ini, aku menjadi sangat bersemangat dan berkata, "Terima kasih Tuhan! Melalui firman Tuhan dan persekutuan, aku sekarang mengerti. Jadi, rencana pengelolaan Tuhan dibagi menjadi tiga tahap, dan meskipun isi setiap tahap berbeda dan nama Tuhan berbeda, semuanya mutlak karya satu Tuhan. Yahweh, Yesus, dan Tuhan Yang Mahakuasa semuanya adalah satu Tuhan, dan tiga tahap pekerjaan Tuhan dilakukan untuk menyelamatkan manusia sepenuhnya! Menerima pekerjaan Tuhan Yang Mahakuasa di akhir zaman bukanlah kemurtadan melainkan mengikuti pekerjaan baru Tuhan!"
Saudara-saudari semua berkata dengan riang, "Itu benar! Saudari, tidak peduli bagaimana pekerjaan Tuhan berubah atau bagaimana nama-Nya berubah, tujuan pekerjaan-Nya dan kehendak-Nya untuk menyelamatkan manusia tidak pernah berubah, dan esensi Tuhan tidak pernah bisa berubah. Di semua denominasi sekarang, ada banyak saudara dan saudari yang rindu mencari penampakan Tuhan, sehingga mereka meninggalkan denominasi mereka dan datang ke hadapan takhta Tuhan Yang Mahakuasa. Mereka telah menerima pekerjaan penghakiman Tuhan di akhir zaman dan memperoleh jalan hidup kekal yang dianugerahkan Tuhan kepada mereka. Ini adalah sesuatu yang sesuai dengan kehendak Tuhan dan yang memberikan penghiburan bagi-Nya! Sungguh, terima kasih kepada Tuhan!"
Saat aku mendengarkan perkataan mereka, aku terus mengucap syukur kepada Tuhan dalam hatiku. Aku merasakan kegembiraan yang tidak dapat digambarkan dengan kata-kata. Saudara-saudari dan aku semua mengucapkan terima kasih dan pujian kami kepada Tuhan! Pada hari-hari berikutnya, aku dengan tekun membaca firman Tuhan setiap hari, dan semakin banyak aku membaca, semakin banyak terang memenuhi hatiku. Dari firman Tuhan, aku jadi tahu apa itu iman yang sejati kepada Tuhan, bagaimana mencari kebenaran ketika menghadapi masalah, bagaimana menjalankan firman Tuhan dan bagaimana menghayati keserupaan manusia yang sejati, dan seterusnya. Jiwa aku tidak pernah merasa begitu gembira dan tenang. Mau tak mau aku berdoa kepada Tuhan: "Ya Tuhan Yang Mahakuasa! Aku berterima kasih kepada Engkau karena tidak meninggalkanku. Sudah 20 tahun tetapi kasih-Mu yang besar telah datang kepadaku sekali lagi dan Engkau telah membawaku menjauh dari agama sehingga aku dapat mengikuti jejak Anak Domba, bergabung di rumah Tuhan dan diberi minum dan disuplai oleh-Mu secara pribadi. Terima kasih kepada Tuhan! Aku ingin mengikuti Engkau sepanjang hidupku, dan aku ingin mengejar kebenaran dan hidup seperti orang baru untuk memuaskan Engkau!"
Hubungi kami